Archive for Maret 2014

POTRET PERTANIAN DI KABUPATEN KUPANG

Sabtu, 22 Maret 2014
Posted by Roxi




Potret Pertanian Di Kabupaten Kupang
Pola Pertanian yang dilakukan oleh mayoritas petani di kabupaten kupang adalah HEISA. Pola HEISA atau High External Input Sustainable Agriculture merupakan pola pertanian berkelanjutan yang tinggi ketergantungan akan input dari luar usahataninya seperti pupuk dan pestisida kimia. Keadaan ini berlangsung hampir di seluruh wilayah di kabupaten kupang sehinnga menyebabkan kondisi dimana sangat sulit untuk merubah paradigma pertanian HEISA menjadi pertanian hijau. Tinggi ketergantungan dan kebiasaan pada masyarakat ini mengakibatkan munculnya suatu persepsi risk aversion, dimana petani sebagai penghindar resiko akan lebih memilih menerapkan pola yang sudah sering ia terapkan ketimbang pola baru yang diperkenalkan oleh penyuluh karena belum adanya bukti nyata. Padahal sebenarnya pola HEISA akan sangat berdampak buruk tidak saja bagi tanah, lingkungan serta manusia pun akan rusak, karena apa bila kandungan zat kimia yang terdapat pada suatu tempat baik itu di tanah, tanaman dan tubuh manusia sifatnya belebihan maka akan mendatangkan malah petaka (penyakit bahkan kematian). Serta pola pertanian HEISA ini berampak buruk bagi tanah karena akan merusakan struktur dan tekstur tanah akibat residu pupuk dan pestisida menyebabkan menurunnya atau matinya mikroorganisme tanah. Bagi lingkungan, misalnya pencemaran air, ledakan populasi hama akibat musuh alami yang berkurang dan lain sebagainya. Secara tidak langsung, ekan terjadi resesi ekonomi akibat biaya pengadaan input untuk saran produksi yang semakin mahal. Oleh sebab itu para penyuluh pertanian memikul tanggung jawab yang sangat besar dalam membimbing para petani di kabupaten kupang ini menuju ke arah pertanian LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) atau yang lebih dikenal dengan peratanian hijau. Dan ada baiknya kitapun sebagai kaum akademisi mau memberi sumbangan tenaga untuk bekerja bersama-sama dengan pihak pemerintah dalam mensosialisasikan pola pertanian Hijau atau LEISA. Dengan pendekatan kekeluargaan sehingga petani dapat lebih memahami dan mau menerapkan pola pertanian hijau, yang menjadi penting disini bagaimana sikap pemerintah ? apakah pemerintah hanya mengutus para penyuluh untuk menyulukan tampa ada tindak nyata.
Menurut saya pemerintah harus dapat bertindak lebih progresif dalam merubah paradigma masyrakat tani di kabupaten kupang mengenai pola pertanian Hijau atau LEISA dengan tidak saja menurunkan tenaga penyuluh tetapi mau memberikan semua sarana produksi yang rama lingkungan tersebut kepada para petani secara gratis agar petani dapat mencobanya dilahan mereka dan tidak takut serta merasa rugi bila terjadi kegagalan, kerena hal inilah yang menjadi dasar pemikiran petani untuk tidak mau merubah apa yang ada dengan sesuatu hal yang baru yang belum dilihat secara nyata hasilnya.  Dari situ petani akan melihat bahwa pola pertanian hijau bukanlah hal yang harus ditakuti.

VISI PEMBANGUNA PERTANIAN KE DEPAN

Selasa, 04 Maret 2014
Posted by Roxi
Pertanian masa depan dihadapkan pada perubahan yang mendasar akibat dinamika perekonomian global, perkembnaga teknologi biologis, berbagai kesepakatan internasional, tuntutan kualitas produk, isu lingkungan dan hak asasi manusia, hal itu akan memepengaruhi berbagai kebijakan pembangauan pertanian disemua negara termasuk indonesia untuk mengatasi berbagai permasalahan yang timbul sebagai akibat perubahan-perubahan yang terjadi tersebut(Ariani, 2003).
Pertanian berkelanjutan (Sustainable Agriculture) merupakan implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) pada sektor pertanian. Konsep pembangunan berkelanjutan mulai dirumuskan pada akhir tahun 1980’an sebagai respon terhadap strategi pembangunan sebelumnya yang terfokus pada tujuan pertumbuhan ekonomi tinggi yang terbukti telah menimbulkan degradasi kapasitas produksi maupun kualitas lingkungan hidup.
Konsep pertama dirumuskan dalam bruntland report yang merupakan hasil kongres komisi dunia mengenai lingkungan dan pembangunan perserikatan bangsa-bangsa:“pembangunan berkelanjutan ialah pembangunan yang mewujudkan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk mewujudkan kebutuhan mereka” (wced, 1987).
Sejak akhir tahun 1980’an kajian dan diskusi untuk merumuskan konsep pembangunan bekelanjutan yang operasional dan diterima secara universal terus berlanjut. Pezzy (1992) mencatat, 27 definisi konsep berkelanjutan dan pembangunan bekelanjutan, dan tentunya masih ada banyak lagi yang luput dari catatan tersebut. Walau banyak variasi definisi pembangunan berkelanjutan, termasuk pertanian berkelanjutan, yang diterima secara luas ialah yang bertumpu pada tiga pilar: ekonomi, sosial, dan ekologi (munasinghe, 1993).
Paradigma pembangunan pertanian baru yang dapat mencapai tujuan itu adalah sebuah paradigma pembanguan pertanian yang melihat bahwa sebuah pembanguanan suatu negara adalah pembangunan yang mencerminkan kesejahteraan dari mayoritas penduduk negara itu. Untuk membuat paradigma itu dapat mencapai tujuannya maka diperlukan perubahan visi dan kebijaksaan dari pemerintah dan aparat pelaksana dalam memahami proses-proses yang hakiki dari suatu pembangunan pertanian. Paradigma pembanguan pertanian kedepan adalah pembangunan peranian berkelanjutan yang berada dalam lingkup pembangunan manusia. Menurut wibowo (2000) pembangunan pertanian harus didasarkan pada prinsip pembangunan berkelanjutan dengan visi : mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif melalui pembangunan pertanian yang selaras dengan alam.
Pembangunan pertanian berkelanjutan merupakan suatu proses pembangunan yang secara berkelanjutan mengoptimalkan manfaat dari sumber alam dan sumber daya manusia dengan ara menyerasikan aktivitas sesuai denga kemampuan sumber alam untuk menopangnya.
Keberhasilan pembangunan pertanian terletak pada keberlanjutan pembangunan pertanian itu sendiri. Konsepsi pembangunan pertanian berkelanjutan tersebut diterjemahkan ke dalam visi pembangunan pertanian jangka panjang yaitu “terwujudnya sistem pertanian industrial berdaya saing, berkeadilan dan berkelanjutan guna menjamin ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pertanian”.
 
Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Sample Text

Sample text

Blogger templates

Blogger templates

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Social Icons

Mengenai Saya

Followers

Featured Posts

- Copyright © SEPUTAR DUNIA PERTANIAN -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -